pernikahan raffi ahmad dan nagita slavina
Buat para cowok dan cewek yang udah masuk umur 20an, khususnya 25 ke atas, pasti sering banget dapat pertanyaan “kapan nikah”. Ketemu temen lama atau teman orang tua, datang ker pernikahan orang, bahkan sampai di salon langganan pun kadang suka ditanya “kapan nikah”. Buat yang udah punya pacar tapi belum ada rencana menikah, bisa jawab “emang situ mau bayarin?” Tapi buat para jomblowan dan jomblowati, pertanyaan itu bakal terasa lebih menyakitkan dan bernada menghina.
1. Mendapat Restu dari Kedua Belah Pihak
Jangan sampai pihak keluarga cowok atau keluarga cewek ternyata tidak merestui hubungan kalian. Salah satu faktor orang belum menikah-menikah adalah karena tidak direstui, mungkin karena beda agama, beda status sosial, atau beda ras dan budaya.
Jadi, landasan dasar untuk menikah adalah restu dari kedua belah pihak keluarga.
2. Menyusun Konsep Pernikahan
Nah, sebelum menikah, pasangan harus sama-sama berembuk dan menyetujui konsep pernikahan yang mau dilaksanakan. Apakah mau besar-besaran sampai undang ribuan orang atau cuman makan sederhana di restoran yang dihadiri saudara dan kerabat saja. Dari konsep inilah, baru bisa menentukan berapa kira-kira budget yang mau dikeluarkan. Banyak sih pasangan menikah besar-besaran hanya karena masalah prestige. Padahal harus diingat, nikah itu (katanya) gak mahal, yang mahal itu gengsinya !
3. Menyatukan 2 Keluarga dalam 1 ResepsiIni nih biang utama keributan pasangan sebelum menikah. Keluarga si cowok pengen pake baju seragam batik, eh keluarga cewek pengen yang bebas-bebas aja atau ibunya cowok pengen makan system prasmanan sedangkan pengantin perempuan pengennya makan meja ala-ala orang bule. Kalau udah kaya gini, sinetron Indonesia kalah deh dramanya!
4. Membuat Pre-Wedding PhotographySekarang yang namanya foto pre-wedding itu sudah menjamur di mana-mana. Banyak orang Indonesia yang rela mengeluarkan uang berjuta-juta bahkan puluhan juta untuk mendapatkan foto pre-wedding yang terbaik. Gak tanggung-tanggung, fotonya bisa keluar negeri seperti Singapur, Malaysia, Eropa, juga Amerika. Sadis !
5. Harus Nabung Berbulan-Bulan Untuk Pesta 5 JamUntuk menyelenggarakan sebuah pernikahan, seringnya orang harus menabung berbulan-bulan, pinjam sana-sini, atau bahkan jual segala harta benda. Mirisnya, uang yang dikumpulkan itu bakal habis dalam kurang lebih 5 jam (1-2 jam upacara keagamaan, 3 jam resepsi). Biaya yang cukup besar (seringnya) habis “hanya” untuk pengantin yang berdiri di panggung dan bersalaman dengan ratusan atau bahkan ribuan orang yang sangat mungkin tidak dikenal.
3. Menyatukan 2 Keluarga dalam 1 ResepsiIni nih biang utama keributan pasangan sebelum menikah. Keluarga si cowok pengen pake baju seragam batik, eh keluarga cewek pengen yang bebas-bebas aja atau ibunya cowok pengen makan system prasmanan sedangkan pengantin perempuan pengennya makan meja ala-ala orang bule. Kalau udah kaya gini, sinetron Indonesia kalah deh dramanya!
4. Membuat Pre-Wedding PhotographySekarang yang namanya foto pre-wedding itu sudah menjamur di mana-mana. Banyak orang Indonesia yang rela mengeluarkan uang berjuta-juta bahkan puluhan juta untuk mendapatkan foto pre-wedding yang terbaik. Gak tanggung-tanggung, fotonya bisa keluar negeri seperti Singapur, Malaysia, Eropa, juga Amerika. Sadis !
5. Harus Nabung Berbulan-Bulan Untuk Pesta 5 JamUntuk menyelenggarakan sebuah pernikahan, seringnya orang harus menabung berbulan-bulan, pinjam sana-sini, atau bahkan jual segala harta benda. Mirisnya, uang yang dikumpulkan itu bakal habis dalam kurang lebih 5 jam (1-2 jam upacara keagamaan, 3 jam resepsi). Biaya yang cukup besar (seringnya) habis “hanya” untuk pengantin yang berdiri di panggung dan bersalaman dengan ratusan atau bahkan ribuan orang yang sangat mungkin tidak dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar