Selasa, 17 Mei 2016

Pemkot Surabaya Kecolongan Aset Negara lagi

SURABAYA--Pemerintah Kota Surabaya kembali kecolongan pengawasan asset milik wilayah. Kali ini, aset kota dikuasai swasta. Tidak tanggung - tanggung, aset kota berupa jalanan umum dikuasai pengembang dan digunakan sebagai fasilitas pribadi.

Aset yang dimaksud adalah Jalan Upajiwa yang berada di kawasan Ngagel Surabaya. Saat ini, jalanan tersebut sudah dikuasai dan digunakan sebagai fasilitas pertokoan Marvel City. 

Tidak terlihat bekas - bekas jalan umum di kawasan tersebut. Di bawah dan di atas Jalan Upajiwa tersebut sudah didirikan bangunan dan area parkir. Menyikapi hal ini, Komisi C DPRD Surabaya bersama Satpol PP dan Dinas Perhubunan menggelar sidak lapangan.

Saat tiba di lokasi, rombongan dikejutkan dengan berubahnya jalan umum yang sudah menjadi area pertokoan. Ketua Komisi C, Saifudin Zuhri menyayangkan kondisi ini yang dipicu dari lemahnya pengawasan Pemerintah Kota Surabaya terhadap aset - asetnya.

"Kita bisa lihat, jalan yang semula jalan umum Upajiwa, kini sudah menjadi area pertokoan. Jika dibiarkan terus aset kita (Pemerintah Kota Surabaya) akan habis," tegasnya

Dari pantauan lapangan, jalan milik Pemerintah Kota tersebut, sedianya menjadi penghubung antara Jalan Ngagel menuju ke Jalan Bung Tomo kini sudah hilang. Di atas jalan tersebut sudah didirikan bangunan yang terbuat dari rangka besi serta kaca, sedang di bawahnya digunakan sebagai lahan parkir basement. 

Tak hanya itu, pihak superblok Marvel City, sepertinya memang berniat menghilangkan jalan tersebut. Indikasinya, tidak ada tembusan jalan menuju ke Jalan Bung Tomo lantaran tertutup taman.

Pada sidak kali ini, Komisi C bersama Satpol PP memasang segel di sepanjang daerah yang menjadi jalan umum Upajiwa. Satpol PP memberikan segel pelanggaran Perda 12 tahun 2006 tentang analisis dampak lalu lintas di jalan. Tidak ada pihak manajemen Marvel City yang ikut dalam sidak tersebut.

Seperti diketahui Pemkot Surabaya telah beberapa kali kehilangan aset karena lemahnya pengawasan serta indikasi adanya oknum yang sengaja bermain - main terkait perizinan. Sebelumnya asset sejarah eks rumah radio perjuangan Bung Tomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar