Kamis, 19 Mei 2016

JENAZAH SEORANG SUAMI TERSENYUM SAAT MENINGGAL

Hargailah pemberian seseorang dalam bentuk apapun. Karna itu adalah sebuah penghormatan buat kita walau pun sekecil apapun nilainya. Seperti kisah berikut ini yang di ambil dari kehidupan pasangan suami istri.

Setiap hari Alex bekerja sebagai kuli bangunan. Gajinya tak seberapa yang hanya mencukupi keperluan rumah tangganya saja. Itu pun jika ada panggilan kerja proyek bangunan yang tak tentu kapan datangnya. Cuman itu keahliannya dalam bidang usaha karna Alex hanyalah seorang tamatan SD.



Suatu hari Alex pulang kerumah dengan membawa uang hasil kerjanya setelah selesai mengerjakan proyek bangunan. Tak seberapa sih. Hasil segitu sudah cukup memuaskan buat Alex setelah bekerja selama 3 bulan. Tapi tidak untuk Inggrid istri Alex tercinta. Uang segitu tidak cukup buat Inggrid karna untuk membayar hutang yang di pinjam Inggrid buat kebutuhan dapur selama Alex tidak di rumah selama tiga bulan.

Inggrid selalu mengeluh jika Alex pulang dengan membawa uang segitu. Bahkan sambutan hangat dari istri pun tidak di dapatkan Alex setelah berkerja keras di luar sana. Tentu saja ini membuat Alex sedih, kecewe dan juga kesal. Tak jarang mereka berantem karna masalah penghasilan.

begitulah Alex selalu jelek di mata Inggrid. Bagi Inggrid, Alex tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya nafkan lahir sebagai seorang suami. Dan hubungan rumah tangga mereka pun bejalan tidak sehat.

Beberapa bulan kemudian setelah dapat panggilan dari mandor, Alex pun kembali pulang dengan membawa hasil yang masih segitu-segitu. Di rumah istrinya sudah menunggu. Seperti biasa, tanpa sambutan kedatangan dari istri, Alex memberikan uang dari hasil kerjanya kepada istri tercinta. Tapi apa.. Inggrid lagi-lagi mengeluh karna uang yang di berikan Alex masih kurang. Dan seperti biasa Inggrid pun marah dengan muka masam.

Aneh.. Tak biasanya. Dan Inggrid juga menyadarinya. Alex yang biasanya kesal dengan kelakuan Inggrid, kini malah berubah. Alex terlihat sangat sabar dan sangat tenang menghadapi kekesalan Inggrid istrinya. Malah Alex lebih sering melontarkan rayuan manja kepada Inggrid walau pun Inggrid tidak menanggapi sikap suaminya. Dan itu berlangsung selama Alex berada di rumah dengan sikap Alex yang semakin hari semakin sabar dan memperlakukan Inggrid selembut mungkin.

Tapi selama Alex bersikap begitu, Inggrid justru bertambah kesal bahkan merasa jijik melihat perubahan sikap suaminya yang condong berubah romantis.

Tiga hari berikutnya. Di saat pasangan suami istri ini hendak tidur. Alex berbaring di sebelah istrinya dan merangkul Inggrid sehangat mungkin. Saat itu Alex berkata.

''Inggrid.. Entah kenapa beberapa hari ini aku merasa takut. Takut akan kamu. Aku merasa takut entah kenapa.. Bukan dari sikapmu.. Tapi karena kamu selalu ada di pikiranku. Dan jika aku berada di dekatmu, entah kenapa hatiku begitu tenang meski pun kamu sedang marah2..'' ujar Alex kepada Inggrid.

Inggrid tidak menjawab dan berusaha melepaskan pelukan suaminya. Tapi hati kecilnya juga merasakan hal yang sama kepada suaminya. Dan akhirnya Inggrid membiarkan Alex memeluk dirinya sampai mereka tidur.

Besok paginya inggrid terbangun. Di lihatnya suaminya masih terlelap. Inggrid pun beranjak dari kasur dan setelah itu Inggrid pun pergi ke pasar.

Pukul 8.00 wib. Alex masih tertidur di kamar. Tanpa menghiraukan suaminya, Inggrid melanjutkan tugasnya di dapur memasak untuk santapan hari ini. Pukul 10.00 wib. Inggrid pun selesai memasak. Di lihatnya suaminya ternyata masih tidur. Karna udah siang, Inggrid pun membangunkan suaminya. Tapi apa.. Suaminya belum juga bangun meski pun badannya sudah di guncang-guncang.

DEEEEG...!!!

Serasa tak percaya dan seakan di pukul batu besar. Inggrid menyadari suaminya telah meninggal. Suaminya telah tidur untuk selama-lamanya. Dan saat itu juga Inggrid menjerit dan menangis sejadi-jadinya.

Penyesalan selalu datang belakangan. Hargailah orang yang menyayangimu sebelum terlambat

Singkat cerita.

Kini rumah kediamannya sudah di penuhi oleh para pelayat. Alextan terbujur kaku di tengah rumah dengan di tutupi selimut dan kain putih yang menutupi wajahnya. Suasana duka pun begitu terpancar. Terutama di hati Inggrid yang menyadari kenapa sikap suaminya akhir-akhir ini berubah drastis. Dan juga ucapan suaminya semalam yang masih tergiang di benaknya. Juga pelukan hangat suaminya yang di berikan kepada Inggrid untuk yang terakhir kalinya. Inggrid sangat menyesal atas sikapnya kepada suaminya selama ini.

Waktu terus berlalu.Jenazah Alex pun siap untuk di mandikan. Salah satu kerabat menghampiri jenazah Alex untuk memindahkan ketempat pemandian jenazah yang sudah disiapkan.

Tapi.. Ketika kain putih yang menutupi wajah Alex di buka...

Subhanallah..
Beberapa pelayat pun kaget. Ternyata Jenazah Alex yang terbujur kaku itu tersenyum indah.

''sungguh mulia hatinya.. Senyumannya membuat hati kita tenang.. Alex telah pergi untuk selamanya dengan meninggalkan senyuman untuk kita semua..'' ujar seorang ustadz.

Inggrid pun merinding melihat senyum jenazah suaminya.

''senyuman beliau, menandakan kebersihan hatinya yang putih.. Subhanallah..!!'' tambah seorang ustadz.

Semua pelayat pun hening menyaksikan jenazah Alex yang tersenyum dengan penuh keharuan.
gambar hanya ilustrasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar