Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak mau ambil pusing merespons pernyataan Ketua Panitia Pelaksana Kongres Rakyat Lawan Penggusuran Marlo Sitompul bahwa Ahok akan kehilangan 10 persen suara akibat penggusuran. Ahok mengatakan ia hanya ingin bekerja dengan baik. Terpilih atau tidak menjadi Gubernur DKI, ia menyerahkan semua kepada warga Jakarta.
"Toh, kalau kita ngomong sebagai orang yang beragama, kita diajarin dari kecil, kekuasaan itu adalah milik Allah. Kepada siapa Allah mau kasih, kepada siapa Allah mau ngambil. Saya fokus kerja saja, nanti rakyat yang menilai kok, kenapa saya mesti pusing," ujarnya di SDN Petojo Utara 13 Pagi, Jakarta Pusat, Senin, 16 Mei 2016.
Warga dari 33 kelurahan yang pernah digusur pemerintah DKI mengikuti Kongres Lawan Penggusuran, yang diadakan di Jalan Tol Wiyoto Woyono, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ketua Panitia Pelaksana Kongres Rakyat Lawan Penggusuran Marlo Sitompul mengklaim dukungan warga DKI Jakarta terhadap Ahok akan berkurang pada pilkada 2017. Hal itu terjadi karena warga yang rumahnya ditertibkan pemerintah DKI tidak akan lagi memilihnya.
Marlo berujar warga yang diundang ke kongres itu memiliki hak suara lantaran rata-rata mereka memiliki KTP Jakarta. Jika penduduk ber-KTP Jakarta berjumlah 5 juta jiwa, diperkirakan 10 persen tidak akan memilih Ahok.
Ahok juga tak mau menanggapi ancaman warga kolong jalan tol yang menggugatnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Kalau dia ngaku masyarakat bawah kolong, waktu aku gugat balik dia masuk kolong tol, masuk tindak pidana enggak dia? Jadi siapa yang ngajarin? Kamu cek dong itu tim sukses siapa yang mimpin tahun 2012? Kayak enggak kenal aja tim suksesnya siapa," tuturnya.
"Toh, kalau kita ngomong sebagai orang yang beragama, kita diajarin dari kecil, kekuasaan itu adalah milik Allah. Kepada siapa Allah mau kasih, kepada siapa Allah mau ngambil. Saya fokus kerja saja, nanti rakyat yang menilai kok, kenapa saya mesti pusing," ujarnya di SDN Petojo Utara 13 Pagi, Jakarta Pusat, Senin, 16 Mei 2016.
Warga dari 33 kelurahan yang pernah digusur pemerintah DKI mengikuti Kongres Lawan Penggusuran, yang diadakan di Jalan Tol Wiyoto Woyono, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ketua Panitia Pelaksana Kongres Rakyat Lawan Penggusuran Marlo Sitompul mengklaim dukungan warga DKI Jakarta terhadap Ahok akan berkurang pada pilkada 2017. Hal itu terjadi karena warga yang rumahnya ditertibkan pemerintah DKI tidak akan lagi memilihnya.
Marlo berujar warga yang diundang ke kongres itu memiliki hak suara lantaran rata-rata mereka memiliki KTP Jakarta. Jika penduduk ber-KTP Jakarta berjumlah 5 juta jiwa, diperkirakan 10 persen tidak akan memilih Ahok.
Ahok juga tak mau menanggapi ancaman warga kolong jalan tol yang menggugatnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Kalau dia ngaku masyarakat bawah kolong, waktu aku gugat balik dia masuk kolong tol, masuk tindak pidana enggak dia? Jadi siapa yang ngajarin? Kamu cek dong itu tim sukses siapa yang mimpin tahun 2012? Kayak enggak kenal aja tim suksesnya siapa," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar