Jumat, 20 Mei 2016

Ahok Tak Masalahkan Tentang Buku Bertema Komunis



Ahok nampaknya mempunyai jenis pikiran yang benar-benar demokratis. Meski tak juga berarti mendukung, Gubernur DKI Jakarta yang berwajah Tionghoa ini terlihat santai menanggapi masalah munculnya kembali buku bertema komunis di beberapa daerah di Indonesia.




Sementara banyak pihak yang mati-matian menggusur pergerakkan Komunisme di Indonesia, Ahok justru menganggap hal tersebut masih di kadar kewajaran selama tidak ada provokasi pihak lain yang berusaha menggeser ideologi Pancasila .

“Kalau cuma sekadar (buku), sekarang kita demokrasi kan bebas. Tapi kalau mau ganti ideologi ya ditangkap. Kalau dia sebarkan memaksa, ya ditangkap dong,” ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (17/5/2016). Dikutip dari Antaranews.com

Ahok juga menegaskan buku hanyalah sekedar buku, tidak ada yang perlu ditakuti, yang perlu diwaspadai ialah pergerakan ekstrem kiri atau kanan yang saat ini gencar ingin mengganti Pancasila menjadi ideologi golongan tertentu.

Penuturan Ahok ini juga bukan berarti ia membebaskan paham komunis berkembang di Indonesia, ia pun akan sangat mengecam bila terdapat provokator-provokator yang berniat rusuhkan ideologi Pancasila.

Seperti yang kita ketahui belakangan marak penyitaan buku berhaluan kiri di beberapa daerah. Seperti di Grobogan, Jawa Tengah, polisi menyita sejumlah buku tentang sejarah dan tokoh PKI yang dipajang di toko-toko buku. Buku yang disita polisi berjudul antara lain Fakta dan Rekayasa G30S PKI, Komunisme Ala Aidit,Musso, dan Si Merah di Simpang Republik.

Selain itu, aparat kepolisian di Polres Sukoharjo juga menyita empat eksemplar buku yang diduga bermuatan paham komunisme. Buku tersebut disita dari seorang pedagang buku yang berjualan di kawasan Gentan, Sukoharjo.

Penyitaan ini dilakukan semata-mata untuk membunuh pergerakkan Komunisme yang beberapa waktu ini cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar